PERMINTAAN
UANG
Permintaan
uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Menurut John
Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh
masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:
1. Motif
Transaksi (Transaction motive)
2. Motif
Berjaga-jaga (Precautionary motive)
3. Motif
Spekulasi (Specualtive motive)
Untuk
dapat memahami secara lebih mudah tentang ketiga motif tersebut berikut ini
akan diuraikan satu persatu.
1. Permintaan
uang untuk transaksi (transaction demand)
Terkait
dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk membeli
barang dan jasa atau untuk membayar tagihan. Permintaan uang untuk transaksi
memiliki hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka permintaan
uang untuk keperluan bertransaksi juga meningkat.
2. Permintaan
uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand)
Permintaan
terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu
peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan
kebakaran. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif
dengan pendapatan.
3. Permintaan
uang untuk spekulasi (speculative demand)
Spekulasi
berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di
masa depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham,
atau harga emas akan meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham,
atau emas, dan bukan menyimpan uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap
bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga rumah, saham,
atau emas di masa depan. Ini tentu dengan sendirinya mengurangi permintaan uang.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan uang adalah sebagai berikut.
1. Besar-kecilnya
pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
2. Cepat
atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi oleh
faktor berikut
3. kebiasaan
pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran, sebab ini akan berpengaruh
terhadap jumlah uang yang diminta pada saat ini atausaat mendatang.
4. Frekuensi
pembayaran pendapatan
5. Praktik-praktik
bank, hal ini berkaitan dengan keluar masuknya uang melalui bank.
6. Keadaan
psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
7. Motif-motif
masyarakat dalam memiliki uang.
PENAWARAN
UANG
Penaran
uang lebih populer dinyatakan dengan istilah jumlah uang yang beredar. Dalam
laporan data statistik, jumlah uang beredar biasanya dilambangkan dengan huruf
M. Dissini ada beberapa definisi yang berbeda mengenai jumlah uang yang beredar
tergantung dari tingkat likuiditasnya. Pada umumnya uang beredar didefinisikan
sebagai berikut.
· M1 adalah
uang kertas dan logam (kartal) ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran
(uang giral/demand deposit)
·
M2 adalah
M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.
·
M3 adalah
M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga keuangan bukan bank.
Secara
sederhana penawaran uang atau jumlah uang yang beredar terdiri atas uang logam,
uang kertas, simpanan giro, deposito berjangka, berbagai macam tabungan, dan
rekening valuta asing milik swasta domestik. Penawaran uang dipengaruhi oleh
pemerintah dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan. Lembaga yang biasanya bertanggungjawab
mengatur dan menjalankan kebijakan khususnya kebijakan moneter adalah bank
sentral.
Pengertian
jumlah uang beredar saat peranan bank makin berkembang di bagi menjadi tiga
yaitu :
1. Dalam
arti sempitan
Jumlah uang betedar
merupakan seluru uang kartal ( uang tunai ) yang dipegang masyarakat dan uang
giral yang dimiliki oleh perseorangan pada bank-bank umum
2. Dalam
arti luas
Uang beredar selain
uang kartal dan giro yang dipegang masyarakat , juga termasuk deposito
berjangka dan tabungan masyarakat (uang kuasi )
3. Dalam
arti paling luas
Jumlah uang beredar
juga termasuk uang yang disimpan di lembaga keuangan lain bukan bank
(bukan bank umum dan bank tabungan ) asalkan memenuhi syarat sebagai uang,
yaitu harga tetap dan dapat diterima masyarakat secara umum ( misalakn lembaga
pembiayaan, ansuaransi, dan pegadaian )
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.
1. Semakin
tinggi tingkat bunga, semakin sedikit jumlah uang yang beredar. Semakin rendah
tingkat bunga, semakin banyak jumlah uang yang beredar.
2. Semakin
tinggi pendapatan masyarakat, semakin banyak uang yang beredar karena semakin
sering melakukan transaksi.
3. Semakin
banyak (padat) jumlah penduduk, semakin banyak dan semakin cepat uang beredar.
4. Keadaan
geografis di perkotaan lebih cepat dan lebih banyak jumlah uang yang beredar
dibanding di pedesaan.
5. Struktur
ekonomi, negara agraris berbeda dengan negara industri, negara industri
peredaran uang lebih cepat dan lebih banyak.
6. Penguasaan
IPTEK penduduk. Iptek negara yang lebih maju lebih banyak dan lebih cepat uang
beredar dibandingkan dengan negara yang menerapkan teknologi yang sederhana.
7. Globalisasi
industri di lingkungan dunia usaha. Semakin global dan arus modal ekonomi
antarnegara yang semakin meningkat, uang yang beredar juga dipengaruhi oleh
transaksi-transaksi internasional dalam hal ini kurs uang mempengaruhi
peredaran.